Selamat siang GanSist!
GanSist tau kan Sake Jepang? Minuman fermentasi khas Jepang yang memiliki kadar alkohol cukup tinggi. Sake itu memiliki tingkat Alcohol by Volume atau yang dikenal dengan ABV lebih tinggi dari bir ataupun wine, yakni 18 hingga 20 persen. Sake sering disebut juga dengan anggur beras karena memakai bahan dasar beras dalam pembuatannya.
Tapi, Gansist tau gak asal mula sejarah pembuatan sake yang sebenarnya?
Sebelum adanya sake, masyarakat Jepang terbiasa meminum kuchikamizake, yakni minuman beralkohol yang memiliki cita rasa terbaik meski pembuatannya melalui proses yang tidak biasa. Kuchikamizake sendiri menurut bahasa Jepang memiliki arti "Sake Kunyahan", rasanya sedikit masam dan memiliki tekstur seperti bubur.
Quote:
Pembuatan minuman anggur pada umumnya diproses dengan cara mengeringkan buah anggur yang memiliki kadar gula cukup tinggi. Nah, ketika buah anggur dikeringkan di bawah terik matahari, ada proses dimana ragi merubah gula yang terdapat di buah anggur menjadi minuman anggur. Namun, ketika cara ini dilakukan pada beras, tidak ada perubahan apa pun yang terjadi. Karena pada dasarnya Beras ataupun nasi terbuat dari pati dan untuk mengubah pati menjadi gula dibutuhkan sebuah katalis yang berasal dari semacam bakteria atau jamur agar dapat berkonversi menjadi alkohol.
Sebelum abad ke-8, masyarakat Jepang menggunakan air ludah yang di dalamnya mengandung enzim amilase untuk membantu pati menjadi alkohol.
Simplenya gini, gabah dikunyah lalu gabah yang telah bercampur saliva (air liur) dimuntahkan ke dalam sebuah kotak kayu dan diperam selama berhari-hari. Nah, hasil peraman ini yang nantinya akan menjadi Sake.
Ilustrasinya seperti ini.
Quote:
Gambar di bawah ini siap diperam.
Quote:
Nah, yang ini setelah dua minggu proses fermentasi.
Quote:
Pada kepercayaan Shinto, tradisi mengunyah gabah untuk dibuat Kuchikamizake biasanya dilakukan oleh gadis yang masih perawan. Kenapa harus gadis yang masih perawan? Emang kalo yang ngunyah nenek-nenek apalagi kakek-kakek pada mau minum?
Pastilah lebih pada milih air liur dari gadis muda yang masih perawan, agar sake yang diminum terasa lebih enak dan juga atas dasar alasan bijinshu yang jika diterjemahkan artinya adalah Demi wanita cantik
Namun bukan itu saja yang menjadi alasan, menurut penelitian lanjutan, seiring dengan bertambahnya usia, maka mikroorganisme yang ada di dalam mulut akan berubah, dan unsur-unsur ini dapat menghasilkan minuman yang kurang enak jika yang melakukan proses pengunyahan kuchikamizake adalah orang tua.
Tapi tradisi kuchikamizake saat ini sudah hampir punah karena pertimbangan kesehatan dan juga sudah banyak alat yang memadai untuk membuat sake.
Kalau GanSist disuguhkan minuman ini, kira-kira mau minum ga?
Kalo ane sih ogah, iler mah tetep ajah iler.
No comments:
Post a Comment